Senin, 22 September 2014

Cerpen_Liar of Love

ZRAAAASSSSH

"Nita," Michael berjalan pelan menghampiri Nita yang berdiam mematung di hadapannya. Hujan yang deras membasahi seluruh tubuh mereka dari atas kepala hingga bawah kaki. Michael berhenti tepat di depan Nita yang menunduk, tidak menghadapkan wajahnya pada Michael. Michael tertunduk mendekati wajah Nita lalu berbisik di telinganya, "Kamu suka padaku?"

--

Nita; seorang murid SMA kelas 3 jurusan IPS berperawakan kurus, bertinggi sedang dan berambut ikal juga berkacamata; tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan jatuh hati pada rival terbesarnya di sekolah: Michael; teman sekelas Nita bertubuh tinggi dengan postur berotot, rambut pendek di bawah telinga dan selalu memakai headphones di kedua telinganya. Nita dan Michael terkenal sering bertengkar di kelas, sampai teman-teman sekelas mereka mengira bahwa mereka adalah sepasang kekasih--yang setelahnya ditolak mentah-mentah oleh keduanya. Mungkin Nita beranggapan demikian pada awalnya, namun hatinya semakin luluh pada cowok itu. Dua hari sebelum Valentine, Hati Nita mulai goyah. Perasaannya mulai tidak stabil antara suka dan benci. Nita yang mulai panik duduk bersandar di dinding ujung ruang kelas lalu memeluk kedua lutut.

"Huhu....bagaimana ini....?" ucap Nita menangis pelan. Air mata mulai mengalir di kedua sisi pipinya.

"Nita, kamu sedang apa disitu?" tanya seorang murid perempuan berambut panjang terkuncir bertekuk lutut di hadapan Nita, "Tumben sekali kamu merasa goyah begini," lanjutnya sambil menepuk-nepuk pelan pundak Nita.

"....Aku juga tidak mengerti, Nov," balas Nita yang masih memeluk lutut.

"Ini sudah jam tiga sore, lho, Nit. Kasihan Novi, dia sekarang harus les piano lho," protes seorang murid perempuan lainnya berambut pendek berkacamata berdiri di sebelah Novi sambil menyilang kedua tangannya.

"Tidak apa-apa, Chel. Gurunya juga sedang berhalangan datang hari ini," ucap Novi pelan pada temannya.

"Huh...Rachel kerjaannya marah-marah terus...Nanti tambah tua lho," ejek Nita ditengah tangisnya.

"Kamu sendiri!" amuk Rachel, "Sudah sok benci Michael, pakai acara marah-marahin dia segala--Ujung-ujungnya jatuh hati juga kan?!" lanjutnya kesal pada Nita.

Nita yang mendengar ucapan Rachel kembali goyah dan menangis, "Huaaaa....!"

"Eh...Nita naksir Michael?" tanya Novi sedikit terkejut, "Kalau begitu, jangan galak ke Michael. Kasihan dia," Novi menepuk-nepuk pundak Nita.

"Terlihat sekali Nita naksir Michael! Kalau Michael udah salah ngomong, pasti Nita tanggepin sambil marah-marah!" jelas Rachel kesal.

"Uh....uuhh..." Nita mulai menangis kencang, "Maaf...."

"Sudahlah, Nita. Jodoh tidak akan kemana-mana," Novi terus berusaha menenangkan sahabatnya yang sedang goyah. Rachel yang melihat Novi menenangkan Nita hanya bisa menghela napas masih menyilang kedua tangannya, "Yuk, pulang..."

--

Esok harinya, jam istirahat makan siang,

Nita, bersama Rachel dan Novi, sedang menikmati makan siang bersama di dalam kelas.

"Nit, bagaimana keadaanmu?" tanya Novi.

"Ugh...kepalaku pusing..." balas Nita pelan.

"Ha! Pasti nangis semalaman karena Michael!" seru Rachel mengunyah jamur tepung goreng-nya.

Nita yang mendengar ucapan Rachel mulai bergetar. Kedua matanya pecah dan mulai meneteskan air mata, "Uhh..."

"C--chel! Jangan buat Nita menangis lagi! Kalau sampai Michael tahu--" ucapan Novi terpotong ketika ia melihat bayangan dihadapannya. Novi yang ketakutan mulai menengok belakang dan melihat Michael berdiri tepat dibelakangnya, "Ha--halo, Michael..." sapa Novi terbata-bata.

"Baru diomongin," ucap Rachel tersenyum sinis.

"...Nita," panggil Michael. Nita yang terkejut mendengar suara Michael segera menghapus air matanya dan duduk sigap, "Ada apa, Michael?" tanyanya dingin.

"Kamu nangis ya? Nih, masih ada bekas air mata," Michael meghapus air mata di pipi Nita. Nita yang terkejut dengan spontan menepak tangan Michael kesal,

PLAK!

"A--apa urusanmu menyentuhku!" amuk Nita.

"Memangnya tidak boleh menenangkan orang yang sedang bersedih?" tanya Michael.

"Aku tidak bersedih!" ketus Nita.

"Iya, iya. Kutinggal pergi," Michael mengalah lalu pergi meninggalkan meja Nita. Nita dengan wajah masam melihat Michael berjalan keluar kelas dan bergabung bersama kelompok teman-temannya.

"Nit, kamu tidak apa-apa....?" tanya Novi khawatir.

"Hei, Nit," panggil Rachel melambaikan tangannya di depan Nita.

Air mata Nita kembali mengalir, "Uhh...." tangis Nita mulai pecah.

"Nita...." bisik Novi khawatir akan temannya.

"Dibilangin.....jujurlah pada perasaanmu sendiri, Nit," Rachel menghela napas pasrah, "Kalau Michael diambil sama yang lain, baru tahu deh,"

"Ma....maaf..." Nita menangis sambil meminta maaf pada kedua sahabatnya.

--

Pulang sekolah, Nita yang masih goyah berjalan pulang sendirian. Dirinya terhenti di depan sebuah toko kue yang sedang menawarkan diskon di hari Valentine.

"Valentine, ya...?" Nita yang penasaran segera masuk ke dalam toko kue tersebut dan berdiri di depan meja kasir.

"Ya?" tanya seorang pegawai toko kue.

Nita mengeluarkan seluruh kemampuannya untuk berbicara, "....Aku ingin membeli sesuatu,"

--

Esok harinya, bertepatan dengan hari Valentine, Nita terlihat canggung di dalam kelas. Ia terus berdiam diri sambil memeluk erat sebuah tas plastik.

"Nita, itu apa yang kamu pegang?" tanya Novi.

"...Cuma bingkisan," balas Nita lemas.

"Itu bingkisan toko kue yang letaknya dua blok di depan sekolah, kan? Kamu beli sesuatu?" tanya Rachel.

Nita terdiam sesaat, "Hanya cokelat biasa," balasnya.

"Oh~ Jadi hari ini mau kasih cokelat ke Michael?" goda Rachel.

"G--gak kok!" ucap Nita dengan wajah merah padam.

"Yakin? Wajahmu memerah lho," jelas Rachel menunjuk wajah Nita, "Michael~ Nita mau kasih cokelat nih~"

"Eh, serius?! Nita mau kasih cokelat ke Michael?!" seru salah seorang murid.

"Wah~ Akhirnya Nita sama Michael jadian~" ucap murid yang lain.

Satu kelas pun menjadi ramai ketika mendengar rumor yang beredar, tak terkecuali Michael. Michael yang mendengar kabar itu segera menghampiri Nita dengan wajah bertanya-tanya, "Nita, kamu serius?"

"K--kok--" Nita yang kesal langsung membantah, "Siapa juga yang ingin kasih cokelat kepadamu?! Orang aneh!"

"Nita--Kok begitu?!" seru Novi.

"Uugh..." Nita yang goyah berlari ke luar kelas.

"Eh, Nita! Tunggu!" panggil Rachel.

"...Rachel sih....Jangan suka bikin usil...." ucap Novi.

--

Pulang sekolah, Nita bergegas keluar dari sekolah karena cuaca yang mulai mendung dan Nita takut dia akan kehujanan.

"Payung--payung--aduh ketinggalan di rumah!" ucap Nita kesal, "Terpaksa pakai tas," Nita menutupi kepalanya dengan tas lalu bergegas lari menuju rumahnya.

ZRAAAASH

Derasnya hujan membuat Nita kesulitan untuk berjalan pulang ke rumah. Pada akhirnya, Nita pun berteduh di depan sebuah kios toko yang sudah tutup sambil menunggu hujan reda.

"Pada akhirnya harus menunggu hujan reda juga..." bisik Nita yang sedang merapikan tasnya lalu padangannya terhenti ke arah tas plastik dari toko kue tempat ia membeli sesuatu sehari sebelumnya. Nita terdiam lalu meraih isi di dalam tas plastik tersebut: Cokelat Batangan, bertulisan 'Untuk Michael'.

"Haha," Nita tertawa kecil, "Kenapa ya? Yang namanya mengungkap perasaan ke orang itu susah?" ucap Nita.

"Nita!" panggil seseorang yang membawa payung menghampiri Nita.

"Michael?!" Nita bergegas menyembunyikan cokelat batangan ke dalam sakunya, "Kenapa kamu ada disini?!"

"Tadi Rachel mencarimu. Dia mau minta maaf atas kejadian tadi," jelas Michael.

"O--oh...Kumaafkan kok," balas Nita.

".....Hei, kamu membeli sesuatu? Cokelat?" tanya Michael tiba-tiba.

"G--gak kok!" bantah Nita dengan wajah merah.

"Lalu," Michael menunjuk ke arah saku Nita yang berisi cokelat batangan, "Itu apa?"

Mengetahui bahwa Michael tahu rahasianya, Nita menjadi panik dan mulai menangis, "Huks...."

"He--hei, kenapa menangis?" tanya Michael yang khawatir menghapus air mata Nita.

"Ma...Maaf," Nita memohon maaf pada Michael lalu pergi menjauh di tengah derasnya hujan dari Michael.

"Nita!" panggil Michael keras.

Nita memutar balik badannya ke arah Michael dan masih menangis, "Ma...maafkan aku,"

"Nita," Michael berjalan pelan menghampiri Nita yang berdiam mematung di hadapannya. Hujan yang deras membasahi seluruh tubuh mereka dari atas kepala hingga bawah kaki. Michael berhenti tepat di depan Nita yang menunduk, tidak menghadapkan wajahnya pada Michael. Michael tertunduk mendekati wajah Nita lalu berbisik di telinganya, "Kamu suka padaku?"

"......Huks," Nita masih terus menangis.

"Nita," Michael mengangkat wajah Nita dengan kedua tangannya. Keduanya saling bertukar pandang, "Sungguh?" Nita terdiam.

"...Ayolah, dimana Nita yang sering marah-marah dan heboh sendiri?" ejek Michael di tengah suasana yang sedikit tegang.

"Kenapa jahat begitu...?" tanya Nita ditengah tangisnya.

"Hanya bercanda," Michael tertawa kecil. Nita kembali terdiam, Michael yang tertawa pun mulai diam, "Hei, Nita--"

"Kalau iya, memang kenapa...?" Nita menangis keras, "Mau tertawa karena aku suka kamu? Silahkan saja! Mau disebarkan ke satu sekolah sekalipun! Jadikan aku bahan ejekanmu sana!"

Michael tercengang melihat mata Nita yang berkaca-kaca, kemudian memeluknya erat, "Kenapa tidak bilang dari awal, Nita?" bisik Michael pada Nita.

"Habisnya....kalau aku bilang....aku akan dipermalukan olehmu," jawab Nita menangis.

"....Siapa yang bilang begitu?" tanya Michael memeluk erat, "Aku juga suka padamu,"

Kata-kata Michael menusuk dalam hati Nita. Entah ia merasa sedih atau bahagia, Nita terus menangis dan membalas pelukan Michael erat.

"Maafkan aku, Michael...Maaf..." ucap Nita.

"Ayo, jangan menangis. Masa gadis manis sepertimu menangis?" Michael menghapus air mata di kedua pipi Nita, "Ayo, tersenyumlah,"

"Iya," Nita pun mulai tersenyum.

"Hei, apa aku boleh mengambil cokelatnya?" tanya Michael.

"Eh..." wajah Nita mulai merah padam.

"Ayolah," bujuk Michael, "Masa seorang lelaki tidak boleh mengambil hadiah Valentine dari kekasihnya sendiri?"

--

THE END

Kritik, saran dan masukkan sangat diharapkan. Mohon maaf bila karya saya ini terasa menyimpang. Terima kasih.






Minggu, 21 September 2014

Perkenalan diri sebelum menulis cerita

Perkenalkan nama saya Annida Eka Puteri, dipanggil Nida. Seorang mahasiswa di universitas swasta yang sedang belajar menulis novel dan cerpen. Tujuan saya membuat blog ini adalah untuk mengekspresikan cerita buatan saya berdasarkan hasil pikiran saya.

Salam kenal dan selamat menulis.